Wednesday, 15 April 2015

Hiking Cantik ke MT. Papandayan 2-4 April 2015

Hutan Mati, GN. Papandayan 3/4/15

Finally.....
gw ngerasain juga yang namanya nanjak gunung. Tapi bukan kaya pendaki gunung beneran, kemarin itu hanya naik gunung ala-ala cantik aja. 

Tapi semua persiapannya harus disamain kaya pendaki laiinya, kaya carrier bag, sleeping bag, matras, tenda, dan perlengkapan pribadi lainnya.

kemarin pas long weekend tgl 2-4 April 2015 gw sama pacar ikut share cost ke Gunung Papandayan yang dibikin sama salah satu member nya BPI Reg Jabodetabek. 

budget buat ke Gunung Papandayan kemaren lumayan murah kok, cukup 250rb udah include ongkos Jakarta - Garut (PP), Makan, Tenda dan sewa mobil buat naik sampe ke kaki Gunung Papandayan nya.
*harga tidak termasuk sewa pundak buat sandaran, atau tangan buat gandengan yaaah, kalo bisa bawa sendiri, LOL

Well, Berhubungan gw udah sempet share tentang preparation buat naik gunung sama teknik packing, jadi disini gw kepengen share cerita gw selama disana.


****

Gw berangkat dari Jakarta hari Kamis, 2 April 2015 dan mepo di kampung rambutan sama yang lain kira-kira jam 10 malem.

Ada pemandangan yang bener-bener menarik perhatian gw, ternyata sepanjang jalan sekitaran terminal Kp. Rambutan, hampir semua (kurang lebih 90%) orang yang ada di terminal itu rata-rata pada bawa carrier bag, dan udah pasti kalo mereka pada mau naik gunung juga.

Dan ternyata pas gw tanya-tanya, memang jalur untuk nanjak gunung baru di buka lagi, setelah beberapa bulan (kurang lebih dari Desember 2014 sampe April 2015) ditutup dikarenakan alasan cuaca yang memang sangat kurang bersahabat dan sangat berpengaruh sama kondisi di jalur pendakian.

Dan, saking banyaknya para pendaki yang mau naik bis, kami juga harus cekatan buat cari bis, karena takut penuh dan harus nunggu lama lagi buat keberangkatan berikutnya.

Kurang lebih bis ke Garut berangkat pas jam 12 malem. Untungnya kami semua kebagian tempat duduk, karena bis nya penuh banget sampe ada yang bediri di koridor bis segala, ga kebayang kan nahan berdiri dari Jakarta - Garut.
Belom sampe gunung kaki udah keburu pegel duluan deh, LOL


****

Pagi hari, sekitar jam 6 pagi kami baru sampai terminal Guntur - Garut, dan langsung menuju tempat buat istirahat di Desa Cisurupan dengan mencarter angkot didaerah situ. Setelah beristirahat dan Sholat Jumat buat para cowok, kami langsung naik ke atas, dan mulai pendakian.



Lapangan/Parkiran Kaki Gunung Papandayan 3/4/15

Kawah Belerang - Kaki Gunung Papandayan 3/4/15
Pendakian ke Gunung Papandayan biasanya paling lama 2-3 Jam aja, tapi karena ini nanjak-nanjak cantik, tiap ketemu spot bagus kami langsung foto-foto dan banyak istirahatnya juga, jadi kami membutuhkan 5 jam untuk sampe ke Pondok Saladah, area kemping. 

Ditambah banyaknya pendaki pada hari itu, jadi kami sempat menunggu lama untuk mencari lapak buat mendirikan tenda. Sampai Akhirnya, jam 7 malam baru kami bisa istirahat di tenda. Mungkin kami adalah kelompok pendaki Papandayan terlama kali yaaah *LOL


Pondok Saladah, 3/4/15


Bersyukur gw punya pacar yang bener-bener care sama semua kebutuhan gw disana. Dia gak sembarangan pilih, diteliti semua jenis bahan, fungsinya dll nya.
Alhasil, pas malam hari disana, gw beneran aman dari rasa dingin. Karena sleeping bag dan jaket gw beneran dipilih dari bahan yang tahan dingin ( Wind Breaker ) dan Polar buat bagian dalemnya.


****

Sabtu, 4 April 2015. Kira-kira jam 6 pagi, kami satu team bersiap-siap buat ngelanjutin perjalanan ke atas.
Semua carrier bag ditinggal di dalam tenda, jadi kami hanya membawa tas kecil yang berisi barang berharga saja, untuk mempermudah perjalanan kali ini.

Tracking pagi itu dimulai dari rute yang cukup Extream buat gw sebagai pemula.
Dan ternyata memang leader kami agak sedikit salah jalan, jadi tracking kami menuju Tegal Alun melewati jalan licin - tebing curam - bebatuan dll...
(No Pic, soalnya ga berani pegang apapun, kecuali pohon2 dan ranting)

Udah lumayan ketar-ketir juga sih gw, karena gw waktu itu lagi planning merit :D
Alhamdulillahnya kami semua selamat sampai dengan Tegal Alun.

Ada pemandangan yang Amazing banget pada saat gw touch down di Tegal Alun.
Baru kali ini gw liat, dan sentuh secara langsung pohon bunga Eidelweis.
and langsung aja gw gunakan moment itu buat foto-foto, sekalian PREWED 
LOL


Tegal Alun, 4/4/1 

Tegal Alun, 4/4/1 
Setelah turun dari Tegal Alun, kami semua menuju ke Hutan Mati. 

Kalau dilihat kumpulan foto Hutan Mati memang tampak menyeramkan, Dan penggunaan nama Hutan Mati juga makin menguatkan kesan angker pada tempat tersebut.

Tapiiiiii.....ternyata aslinya jauh dari kesan menyeramkan seperti tampak fotonya.
Kalian bisa lihat sekumpulan pepohonan kayu yang daun-daunnya sudah terbakar akibat letusan gunung yang terjadi beberapa kali, (sampai sekarang pun Papandayan-pun masih tercatat sebagai gunung berapi yang masih aktif) 

Daaann....selain pemandangannya yang bagus banget, tempat ini juga dapat gw gunakan sebagai salah satu Spot untuk sesi Prewed gw selanjutnya :D


Here we go....
Pamer foto prewed duluu yaaa :D

Hutan Mati, 4/4/15

Hutan Mati, 4/4/15

Hutan Mati, 4/4/15

Naah kan, hidup itu jangan terlalu serius shaay.....
Buat gw, hidup itu ga melulu tentang kerja, cari uang, bergaul dan cari jodoh.
Ada diantara hal-hal tersebut yang namanya hiburan untuk "Jiwa" yang juga kita butuhkan.

Refreshing adalah salah satu caranya, dan buat gw ini adalah salah satu cara gw me-refresh Mind & Soul gw yang udah cukup penat dengan rutinitas harian gw. Begitu juga sama kalian...

So, sudahkah kalian merencanakan Mind & Soul Refreshing kalian...??



No comments:

Post a Comment